Karo Penmas Divisi Mabes Polri Brigjen Pol Muh. Iqbal.

Jakarta, NewsMetropol – Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Muh. Iqbal mengatakan, 76.522 Putra/Putri Indonesia melaksanakan tes psikologi dalam rangka seleksi calon Bintara Polri.

“Tes tersebut dilaksanakan secara serempak pada 33 Polda dan 4 Subpanda, yaitu Raja Ampat, Kaltara, Sintang Kalbar dan Nias Sumut,” ujar Brigjen Iqbal dalam releasenya yang diterima Kantor Redaksi NewsMetropol, Jum’at (20/4).

Dikatakannya, Bintara Polri merupakan anggota Polri yang bertugas pada garda terdepan Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayana kepada masyarakat.

“Pelaksanaan tes dilakukan pada hari Selasa 17 April sampai dengan Rabu 18 April 2018,” ujarnya lagi.

Lanjut Iqbal, kuota didik Bintara pada tahun 2018 ini sebanyak 8.400 orang yang terdiri dari 8000 orang Polki dan 400 Polwan.

“Dari jumlah tersebut, selain untuk Polisi Tugas Umum pada tahun ini Polri akan rekrut Bintara dengan kompetensi khusus yaitu TI, musik, Analis Kimia, Penerbangan dan Pelayaran/Nautika sebanyak 500 orang,” tuturnya.

Dia juga menegaskan bahwa kompetisi akan dilakukan secara ketat guna untuk mendapatkan calon Bintara Polri yang berkualitas sehingga panitia seleksi bertekad  melaksanakan tes secara bersih, transparan, akuntabel, humanis serta clear and clean.

Lebih jauh dia mengatakan bahwa Tes Psikologi ini dilakukan untuk menguji dan menilai potensi psikologis peserta seleksi sesuai dengan profil Bintara Polri yang dibutuhkan.

“Aspek psikologis yang diungkap meliputi kecerdasan, kepribadian dan sikap kerja. Dari aspek kecerdasan potensi yang diungkap meliputi kemampuan berfikir praktis, verbal dan logis. Aspek kepribadian meliputi stabilitas emosi, sikap prososial, penyesuaian diri, kepercayaan diri, motif berprestasi, pengambilan keputusan, loyalitas dan kerja sama. Sedangkan aspek sikap kerja meliputi kecepatan kerja, ketelitian kerja dan ketahanan kerja,” jelas mantan Kapolrestabes Surabaya ini.

Dia menerangkan, sebelum pelaksanaan tes seluruh panitia dan peserta melaksanakan penandatanganan pakta integritas dan diambil sumpah.

Seluruh panitia kata dia, mengucapkan sumpah atas nama Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa bahwa akan melaksanakan seleksi dengan penuh tanggung jawab, jujur, obyektif, cermat.

Selain itu juga tidak akan merubah, merekayasa, tidak akan KKN dan tidak akan melakukan penyimpangan.

Sedangkan para peserta lanjut Iqbal, mengucapkan sumpah bahwa mereka tidak akan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma seleksi dalam bentuk mencari, meminta atau menggunakan dukungan pihak lain berupa titipan, katablece, dan lain-lain.

“Apabila melanggar sumpah bersedia didiskualifikasi dan diproses sesuai ketentuan hukum  yang berlaku,” imbuhnya.

Menurut Iqbal, Penandatangan Pakta integritas dan pengucapan sumpah ini dimaksudkan sebagai wujud komitmen dan kesungguhan Panitia dan peserta untuk melaksanakan seleksi ini dengan sebaik baiknya.

“Panitia bertekad bahwa seleksi tahun 2018 ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya,” terangnya.

Untuk diketahui bahwa pelaksanaan tes dilakukan secara transparan seperti tes sebelumnya dimana pembukaan materi dilaksanakan didepan peserta dan disaksikan oleh pengawas internal dari Divpropam Polri.

Selesai tes langsung dilakukan koreksi dengan sistem komputerisasi sehingga peserta dapat menyaksikan proses koreksi dan dapat melihat hasilnya pada layar monitor.

Seluruh kegiatan tes dikendalikan dari posko Biro Psikologi SSDM Polri yang diawaki oleh personil yang telah dipilih dan pengawas.

Posko ini dibuka mulai jam 06.00 WIB untuk melayani permintaan password materi tes dan kunci jawaban masing masing panitia daerah dan subpanpus.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu juga menyebutkan, bahwa dari 76.387 peserta seleksi dibagi menjadi dua kelompok yakni 74.591 orang mengikuti seleksi Polisi Tugas Umum, sedangkan  1.796 orang mengukuti seleksi Bintara  kompetensi khusus.

“Seleksi Polisi Tugas Umum yang dinyatakan memenuhi syarat sebanyak 41.912 (56,09%), sedangkan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sebanyak 32.814 (43,91%). Peserta yang dinyatakan gugur (TMS) tidak boleh mengikuti tahapan seleksi berikutnya. Sedangkan peserta seleksi Bintara kompetensi khusus tidak menggunakan sistim gugur tetapi berdasarkan rangking sesuai hasil komulatif dari semua tes dengan mengutamakan kompetensi teknisnya,” jelasnya.

Brigjen Iqbal menambahkan, peserta yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagian besar karena nilai yang diperoleh berada dibawah standar yang telah ditetapkan, yaitu 61.

Sementara itu, apabila dilihat dari penyebaran aspek psikologisnya antara lain pada aspek berfikir logis pada dimensi aspek kecerdasan.

Pada dimensi aspek kepribadian adalah dalam hal pengambilan keputusan. Sedangkan pada dimensi sikap kerja pada aspek ketahanan kerja.

“Sementara itu untuk Tamtama Polri peserta yang ikut tes psikologi sebanyak 6.109 orang. Yang dinyatakan memenuhi syarat 3.571 orang (58,45%) dan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat 2.538 (41,55%),” pungkasnya.

(Baso Susanto)

KOMENTAR
Share berita ini :