Rumah warga yang diterjang angin puting beliung yang disertai hujan, di Blitar.

Blitar, NewsMetropol – Terjangan angin puting beliung yang disertai hujan meluluhlantakkan puluhan rumah di Blitar, Sabtu (31/3).

Kerusakan parah yang menimpa 41 rumah milik warga tersebut tersebar di Kecamatan Garum dan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.

Dalam releasenya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mentebutkan kerusakan paling banyak terjadi di Kecamatan Nglegok.

Pantauan NewsMetropol di lapangan, saat ini BPBD fokus membantu warga yang rumahnya terdampak bencana, yakni dengan membangun dapur umum. Mengingat warga masih membersihkan dan memperbaiki rumah.

Nampak pula sejumlah rumah warga yang rusak akibat tertimpa pohon yang roboh setelah diterjang angin kencang.

BPBD Kabupaten Blitar juga menyiapkan dapur umum yang akan beroprasi melayani kebutuhan warga.

“Hari ini kami membuka dapur umum dan melakukan kerja bakti lagi di lokasi bencana. Kemarin terkendala cuaca dan suasana di lokasi gelap karena listrik padam,” kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan kepada NewsMetropol, Senin (2/4).

Lanjut Heru, sedikitnya terdapat tujuh desa di Kecamatan Nglegok yang disapu angin puting beliung dengan jumlah rumah yang rusak mencapai 41 rumah yang tersebar di beberapa kelurahan dan desa.

“Kelurahan dan desa itu meliputi Kelurahan Nglegok, Desa Jiwut, Desa Dayu, Desa Modangan, Desa Krenceng, Desa Bangsri, dan Desa Penataran,” sebutnya.

Heru menyebutkan, jumlah rumah warga rusak paling banyak terdapat di Desa Krenceng yang mencapai 13 rumah, selanjutnya di Kelurahan Nglegok sebanyak 9 rumah, di Desa Dayu 5 rumah dan di Desa Penataran 3 rumah.

“Rata-rata kerusakan rumah warga diakibatkan karena tertimpa pohon yang roboh,” tuturnya.

Sedangkan di Kecamatan Garum terang dia, terdapat dua kelurahan yang diterjang angin kencang yakni Kelurahan Tawangsari dan Kelurahan Bence.

“Kerusakan paling banyak terjadi di Kelurahan Tawangsari karena ada 6 bangunan rumah warga dan 2 bangunan sekolah rusak tertimpa pohon roboh di kelurahan itu. Di Kelurahan Bence hanya ada 1 bangunan rumah rusak,” bebernya.

Dia juga mengatakan, bahwa hingga saat ini warga pemilik rumah yang rusak membersihkan rumah dengan memotong batang-batang pohon yang menimpa rumah.

“Ada juga yang memulai perbaikan ringan,” imbuhnya.

Dia menambahkan, pihaknya dibantu TNI juga ikut melakukan kerja bakti bakti dengan membersihkan sisa-sisa kerusakan, baik itu pohon yang tumbang dan juga rumah yang rusak terutama beberapa fasilitas umum yang terhalang pohon tumbang.

Pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada warga akan ancaman bencana alam, sebab bencana alam seperti banjir, longsor dan puting beliung masih berpotensi terjadi di Wilayah Kabupaten Blitar.

Untuk itu pihaknya meminta agar warga tetap waspada untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa.

Kepala BPBD Kabupaten Blitar, menegaskan selain korban jiwa juga terdapat beberapa  warga yang mengalami luka-luka.

“Dua warga itu tertimpa genteng bangunan rumahnya. Dua warga itu ibu dan anak. Keduanya hanya mengalami luka ringan dan sudah dirawat di rumah sakit. Dan Satu orang meninggal tertimpa bangunan gubuk di Desa Modangan,” jelasnya.

(IP)

KOMENTAR
Share berita ini :